Wawasannusantara.com, Bangkinang — Rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual di ruang Suasana Bhakti Nusantara Jakarta kembali dibuka oleh Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian yang wakili Plh. Sekjen Kemendagri Komjen. Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si, Senin (11/11/2024).
Dalam rakor tersebut, Tomsi Tohir didampingi Deputi Bidang Statistik Distribusi Barang dan Jasa Pudji Ismartini, Dirut Barang kebutuhan Pokok dan Barang Penting Mendag, Dir STO Kementrian Pertanian RI Per Harti, Deputi Bidang Statistik Distribusi Barang dan Jasa Pudji Ismartini, AKBP Hermansyah,SIK,MM dari Satgas Pangan Polri, Edi Priyono Staf Kantor Kepresidenan, Deputi Bufang Statistik Distribusi Barang dan Jasa Pudji Ismartini.
Sementara melalui via zoom, di ruang zoom meeting lantai II kantor Bupati Kampar hadir langsung mengikuti rakor tersebut Pj Bupati Kampar Hambali,SE,MH diwakili Pj Sekda Kampar Ramlah,SE, M.Si didampingi Inspektur Febrinaldi Tridarmawan dan Plt Kabag Ekonomi Purwoko,SE.
Dirjen. Pol. Tomsi Tohir membuka secara resmi rakor menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh peserta rakor baik di ruang Kemendagri maupun para Bupati/Walikota yang mengikuti. Tomsi minta kepada seluruh elemen terkait, untuk terus memantau perkembangan harga pasar dan grafik jual beli masyarakat.
Selain itu, Tomsi juga menjelaskan bahwa perkembangan inflasi menurut komjen dari Januari – Oktober 2024 selalu mempengaruhi dari komponen. Untuk saat ini yang mempengaruhi dari komponen inti sebesar 0,22%, dari komponen harga diatur pemerintah sebesar -0,25, sera komponen bergejolak sebesar -‘1,11%.
Seperti biasa, usai mengikuti rakor secara virtual, Pj. Sekda Ramlah menyampaikan bahwa perkembangan inflasi bulanan Kabupaten Kampar saat ini menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Kampar alami penurunan diangka 0,26%. Sementara inflasi kalender adalah sebesar -0,53%, serta inflasi tahunan adalah sebesar 1,92%.
Lebih lanjut, Ramlah juga menjelaskan bahwa fluktuasi harga komoditas bahan pangan tertinggi minggu ketiga Oktober 2024 adalah bawang putih yang meliputi seluruh wilayah di Provinsi Riau. Selain itu, menurut komoditas lain yang juga mempengaruhi tingginya harga antara lain, daging ayam ras, cabe merah, serta udang basah.***