Wawasannusantara.com, Bangkinang Kota — Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kampar Zamzami Hasan yang didampingi oleh Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LK2S) Kabupaten Kampar Ricana Djayanti Hambali resmi buka pelaksanaan kegiatan pelatihan tata rias bagi perempuan rawan sosial ekonomi, sebagai bentuk respon terhadap permasalahan kesejahteraan khususnya keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) milik ibu Enni yang juga bertindak selaku narasumber atau pengajar, Senin (11/11/2024).
Pelatihan tata rias bagi perempuan rawan sosial ekonomi (PRSE) ini, diikuti oleh 10 orang peserta yang berasal dari Kecamatan Bangkinang Kota, Bangkinang, Salo, Kuok dan Kampar. Pelatihan ini akan berlangsung mulai hari ini 11 November 2024 dan terakhir pada tanggal 15 November 2024 mendatang.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kampar mengatakan bahwa pelatihan tata rias bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) ini adalah salah satu program dari LK2S Kabupaten Kampar untuk pemberdayaan bagi penyandang kesejahteraan sosial.
“LK2S Kabupaten Kampar yang bernaung di bawah Dinas Sosial Kabupaten Kampar bekerjasama dengan lembaga kursus dan pelatihan Enny Salon yang nantinya akan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu atau perempuan yang diwaspadai menjadi perempuan rawan sosial. Kegiatan ini merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah Kabupaten Kampar dalam mensejahterakan masyarakat,” ucapnya.
“Mudah-mudahan hari ini dengan adanya pelatihan ini mampu meningkatkan kemampuan para peserta, mampu pemberdayaan diri mereka untuk bisa memiliki keterampilan tata rias wajah dan kecantikan, selanjutnya program ini akan berkelanjutan dan terimplementasi di keseharian sehingga mampu menjadikan sebagai mata pencaharian dan selanjutnya kita akan pantau perkembangannya dengan lebih intensif dan tentunya kita akan ajak lebih banyak perempuan rawan sosial ekonomi untuk dapat mengikuti pelatihan seperti ini,” tambahnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kampar beserta Ketua Umum LK2S Kabupaten Kampar berkenan mengalungkan tanda peserta dan serahkan peralatan dan perlengkapan pelatihan secara simbolis kepada peserta.***