Wawasannusantara.com, Bangkinang — Kabupaten Kampar terkenal dengan kekayaan adat istiadat dan budayanya. Namun dari deretan nama mantan Bupati Kampar baru kali ini datuk adat (ninik mamak) maju sebagai Calon Bupati Kampar.
Hal itu dikatakan Calon Bupati Kampar Nomor Urut 2 dari Partai Gerindra dan Demokrat Drs H Yusri, MSi dalam kampanye dialogis di Desa Kepau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Selasa (01/10/2024).
“Jangan lupa gunakan kesempatan datuk adat yang menjadi calon bupati,” ujar Yusri.
Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK) bergelar Datuk Bandaro Mudo menyebutkan, ia maju menjadi calon bupati karena ingin berjuang lebih baik lagi untuk mengatasi persoalan masyarakat dan anak kemenakan di Kampar.
“Kalau pegawai saya masih ada kesempatan tujuh tahun lagi. Makan konyang di uma bisa. Tapi karena saya maju bupati saya harus mundur dari PNS,” ulas Yusri.
Ia mengaku selalu berpikir, ketika tidak ada ninik mamak yang maju sebagai calon bupati, siapa yang akan memikirkan anak kemenakan.
“Datuk adat banyak, tapi tidak bisa tampil. Saya yang berada di tengah kota, sudah pengalaman 32 tahun menjadi pegawai dan pernah menjadi Sekda enam tahun maka saya ingin mendapatkan dukungan dari bapak dan ibu,” terang Yusri.
Yusri mengaku bahwa ia adalah orang kampung biasa, anak petani dan mendapatkan amanah dari Allah SWT menjadi pegawai hingga menjadi Sekda.
Jika ia mendapatkan amanah menjadi bupati, Yusri berjanji akan menganggarkan biaya operasional untuk mengajar anak-anak basiacuong dan tetap menganggarkan honor untuk ninik mamak.
Salah satu alasan mendukung Datuk Yusri pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) karena dirinya bersama Calon Wakil Bupati H Rinto Pramono didukung oleh partainya Presiden RI Terpilih H Prabowo Subianto.
Kepada masyarakat, Yusri juga mengingatkan agar selalu menjaga adat budaya.
“Sekaya apapun kita, buat acara adat, buat makan bajambau. Ajar anak-anak basiacuong,” ulasnya.
“Adat bersendi sarak, sarak bersendi kitabullah itu luar biasa. Bukan bikinan doktor, tapi para datuk adat,” katanya.
Di hadapan ratusan masyarakat Buluh Nipis ia juga mengungkapkan bahwa salah satu bakti terakhirnya sebagai Sekda adalah diangkatnya sekira 4 ribuan guru menjadi PPPK.
“Saya cari uangnya, saya lobi ke pusat, Alhamdulillah 4.000 orang menjadi PPPK,” pungkasnya.
Selain itu Datuk Yusri juga mengungkapkan bahwa di Kabupaten Kampar terdapat sekira 600an masjid. Tidak semua masjid fungsional sebagaimana mestinya. Banyak imam dan gharim tidak dapat honor. Banyak masjid yang tidak memiliki imam yang hafiz Al Quran.
Maka setelah ia menjadi Bupati ia berjanji akan masuk ke “area” ini akan menyekolahkan anak-anak di sekolah tahfiz secara gratis hingga 100 orang anak setiap tahun. Hasilnya, para tahfiz Quran ini akan disebar ke masjid-masjid.
Menanggapi permintaan masyarakat Kepau Jaya, Yusri juga akan membangun Puskesmas untuk masyarakat Desa Kepau Jaya, Desa Pangkalan Serik dan Desa Buluh Nipis karena saat ini masyarakat ketiga desa Puskesmasnya di Desa Kubang.***